SUNGAIPENUH, JAMBI - Diduga akibat lemahnya pengawasan dari dinas terkait, proyek Rekonstruksi Jalan Protokol yang berlokasi di depan Gedung Nasional yang dikerjakan oleh CV. Abbiyu jadi sorotan publik.
Pasalnya, proyek yang bernilai Rp.900 juta yang terletak di pusat kota itu dengan Konstruksi ditemukan banyak yang terlepas dan berserakan di tengah jalan.
"Ini akibat pasangan batu andesit asal dikerjakan pihak pelaksana dan kurang pengawasan, PPK, PPTK dan Konsultan Pengawas. Sehingga hasilnya tak sesuai perencanaan, pihak terkait harus diperiksa agar uang APBD Pemkot Sungai Penuh tidak sia-sia, " ujar Syafri pemerhati anti korupsi Kerinci dan Kota Sungai Penuh kepada awak media.
Setelah ditelusuri, proyek tersebut merupakan kegiatan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi.
"Dari awal memang sudah sering disorot, baik kalangan media maupun Warga Pasar Sungai Penuh, fisik pekerjaannya disinyalir cacat mutu dan gagal konstruksi, " ungkap Syafri menambahkan.
Berdasarkan pantauan kami, kata Syafri, baru andesit banyak yang terlepas.
"Batu andesit sudah banyak terlepas, ini akibat mutu dan kualitas kontruksi yang dikerjakan asal-asalan oleh kontraktor CV.Abbiyu Bangun Konstruksi, " ujarnya.
Dijelaskan Sayfri, kontraktornya sudah mencairkan uang tarmen proyek 100 persen, sekarang kita lihat hasil pekerjaan bikin Warga Pasar Sungai Penuh dan Walikota Ahmadi serta Kadis PU kecewa.
Untuk diketahui, tender proyek yang bersumber dana dari APBD 2023 ini, nilai Pagu/HPS sebesar Rp.900 Juta. Tender dimenangkan CV. Abbiyu Bangun Konstruksi dengan harga penawaran Rp.889.990.792, 41.
Perusahaan CV. ABBIYU BANGUN KONSTRUKSI beralamatkan di Pasar Senin Kelurahan Pasar Senin - Kerinci (Kab.Kerinci) Jambi.
Sejak awal proyek ini menuai sorotan warga yang melintasi jalan tersebut, karena hasil pekerjaan proyek ini tampak bergelombang dan longgar, sehingga jika dilewati kendaraan roda empat mengeluarkan bunyi dan bergetar.
Dari pantauan disepanjang jalan Gedung Nasional, batu-batu yang terpasang dari depan Rumah Dinas Wakil Walikota - depan Taman Tugu 17 terlihat bergelombang.
Bahkan menurut Andi (35) salah seorang warga yang ditemui di jalan depan Gedung Nasional, bergelombang dan longgarnya pemasangan batu andesit.
"Kemungkinan penguncian batu andesit yang tidak kuat, atau landasan tanan tidak rata, bisa jadi batu andesit ini mengeluarkan suara dan getaran saat mobil melintas diatasnya, "jelasnya.
Hingga berita ini dipublis, pihak dimas PUPR Kota Sungai Penuh maupun rekanan belum bisa di konfirmasi.(Sony)