BANDUNG - DPRD Badung menerima kunjungan pimpinan dan anggota DPRD Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi di Ruang Madya Gosana Lantai III Sekretariat DPRD Kabupaten Badung, Selasa, (21/11/2023). Rombongan diterima Ketua Komisi I yang diwakili Yayuk Agustin Lessi, Ketua Komisi II Gusti Lanang Umbara, Ketua Komisi III Wayan Sandra serta Ketua Komisi IV Made Suwardana. Pimpinan DPRD Badung juga didampingi perwakilan kepala dari organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Selain mempelajari soal pariwisata, rombongan DPRD Kota Sungai Penuh yang dipimpin Ketuanya Lendra Wijaya juga ingin memperoleh sharing terkait rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), sektor perekonomian khususnya terkait pendampingan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta masalah kesehatan.
Ketua Komisi III DPRD Badung Wayan Sandra menyatakan, masalah rekrutmen P3K dipastikan mengikuti ketentuan pusat. Saat ini, ujar politisi PDI Perjuangan asal Kuta Utara tersebut, Badung tengah melakukan rekrutmen P3K.
“Badung memperoleh jatah P3K sebanyak 2.382 formasi. Untuk formasi guru 939 orang, tenaga kesehatan 1.225 serta sisanya 218 untuk tenaga teknis, ” ujar Wayan Sandra kepada awak media sembari menambahkan, tidak ada pengkhususan antara tenaga honorer dan kontrak dengan calon dari umum.
Sementara masalah UMKM, tegas Sandra, Badung memberikan pendampingan dari hulu ke hilir mulai proses produksi hingga pemasaran. Untuk pemasaran dilakukan dengan melakukan Jumat Ceria yang menampilkan stand UMKM dan pembelinya karyawan dan karyawati Pemkab Badung. Selain itu, pihaknya juga menggelar pameran UMKM di Beach Walk Kuta yang pangsa pasarnya lebih luas melibatkan wisatawan mancanegara.
Terkait dengan kesehatan, katanya, Badung sudah masuk Universal Healt Coverage (UHC) 100 persen. Semua warga sudah tercover BPJS Kesehatan. Jika ada kasus penyakit yang tak bisa dilayani BPJS Kesehatan, Badung masih memiliki program Krama Badung Sehat (KBS) yang akan menanggung kasus penyakit yang tak bisa dicover BPJS Kesehatan.
“Ada 13 manfaat layanan KBS yang dianggarkan Rp 4, 5 miliar tersebut, ” tegas Sandra.
Mengenai pariwisata, Wayan Sandra menyatakan, rombongan DPRD Kota Sungai Penuh Jambi sangat antusias ingin datang dan banyak belajar terhadap apa yang ada di Badung. Yang paling menonjol adalah kenapa kok di Badung ini orang bisa nyaman. Orang bisa menerima tamu (wisatawan) seperti di Bali.
Contohnya, dibilang di wilayah Kota Sungai Penuh, sarana hiburan atau pariwisata buka sampai pukul 23.00 saja sudah ribut. “Di sana sensitif sekali, kalau kita kan tidak, sudah biasa lihat tamu pakai bikini biasa. Tidak cocok dengan kondisi mereka ribut, kalau kita nggak, ” katanya.
Yang paling ingin dipelajari oleh rombongan DPRD Kota Sungai Penuh Jambi adalah potensi pariwisata seperti pantai.
"Apa yang kita sampaikan tadi, sebenarnya semua daerah di Indonesia punya potensi pariwisata seperti pantai. Tetapi tidak semua mempunyai jiwa toleransi yang menjadi modal untuk pengembangan pariwisata. Pengembangan.